Jadilah Besar Dengan Karya

Tulislah Apa Yang Menurutmu Menginspirasi Orang, Biarkan Orang Cerdas Dari Tulisanmu

Jadilah Besar Dengan Karya

Tulislah Apa Yang Menurutmu Menginspirasi Orang, Biarkan Orang Cerdas Dari Tulisanmu

Jadilah Besar Dengan Karya

Tulislah Apa Yang Menurutmu Menginspirasi Orang, Biarkan Orang Cerdas Dari Tulisanmu

Jadilah Besar Dengan Karya

Tulislah Apa Yang Menurutmu Menginspirasi Orang, Biarkan Orang Cerdas Dari Tulisanmu

Jadilah Besar Dengan Karya

Tulislah Apa Yang Menurutmu Menginspirasi Orang, Biarkan Orang Cerdas Dari Tulisanmu

Saturday 28 March 2015

Jangan Panggil Pacar Dengan Sebutan ni

Aku yakin, semua orang pernah dong pacaran. ? uhmm,, maksdnya semua orang yang udah melewati umur 12 tahun lah minimal. Nah, dalam pacaran, biasa masing-masing dari kita suka manggil pacar kita dengan panggilan sayang. Pokoknya macam-macam panggilannya, tergantung tingkat lebaynya. Ada yang suka pake nama hewan, ada yang suka pake nama aneh kayak misalkan "Konyu" dll. 


Nah kalo aku, ini aku saat masih ABG labil dulu yah.  Aku tuh suka manggil pacar aku dengan sebutan Bunda. Ini mungkin karena waktu itu aku suka banget nonton sinetron. Trus akunya di panggil Ayah(ngeri aku ingetnya). Nah masalahnya di mana ?, Masalhnya itu, ini aku baru tau juga, ternyata panggilan sayang kegituh tuh bisa ngilangin keromantisan pasangan.


Secara phisikologis itu memang benar adanya, dan dibenarkan juga oleh beberapa pakar phisikologis. Selain pakar phisikologi, coba kita liat apakah ada kitab yang ngatur soal itu.

ah ternyata ada, ini Dalam kitab Ar-Raudhatul Murbi’ Syarah Zadul Mustaqni’ juz 3/195, terdapat penjelasan berikut (yang artinya), “Dan dibenci memanggil salah satu di antara pasutri dengan panggilan khusus yang ada hubungannya dengan mahram, seperti istri memanggil suaminya dengan panggilan ‘Abi’ (ayahku) dan suami memanggil istrinya dengan panggilan ‘Ummi’ (ibuku).

Sekarang udah tau kan ? nah kalo panggilan ADEK yang sekarang juga beredar di pasar anak muda indonesia apakah boleh ?. Ya kagak boleh juga bro, kan adek adalah mahramnya kita. Nanti kalo kamunya panggil pacar kamu ato istri kamu dengan sebutan Adek, pasti di kira sama orang yang gak ngerti kamu pacaran sama Adek kamu.

Saran aku, kamu pake nama kesayangan tuh yang memang Unik, gak ada yang make slain kamu. Limited lah. Kalo ayah-bundaan gitu kan sebenarnya juga udah pasaran. Apalagi panggilan Adik. 

Biar kamu gak bingung nama apa yang cocok buat pacar kamu, kamu bisa liatin dia bentar, liat apa yang aneh dari dia, kamu olah sesuatu yang aneh itu jadi hal yang lucu dan jadi deh nama kesayangannya. Gunain kreativitas kamu pokonya. 


Jangan gunakan ucapan RIP bro..

Akhir bulan ini(maret), beberapa Publik Figur kita meninggal. Yani salah satu personil TRIO LIBELS dan kemudian Olga Syaputra yang merupakan artis kondang tanah air. Kepergian mereka tentunya sangat meninggalkan luka yang mendalam, baik untuk keluarga maupun para Vansnya.
 
Banyak sekali ucapan dari para Vans maupun orang terdekat mereka, dan media yang digunakan juga beragam, ada yang melalui twitter, facebook dan media online lainya. Namun yang unik dari ucapan-ucapan yang ditulis netizen sebagai ungkapan bela sungkawa adalah "innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji’un" melainkan "Rest In Peace(RIP)". Mungkin ini bukan sebuah masalah yang besar, tapi terkadang, jika kita mengabaikan hal-hal kecil seperti ini, takutnya malah jadi suatu kebiasaan yang dapat melupakan suatu kewajiban kita sebagai muslim.
 
Seperti hastag #RIPOlgaSyahputra yang menjadi tranding topics di twitter.
Mungkin kita bisa saja bilang, "ah sudahlah, hal ini biasa saja, terlalu lebay untuk di bahas!". Tapi sebiasa apa jika semua anak muda kini tak menggunakan kalimat "innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji’un" ?.

Apakah dengan ingin terlihat kren, lalu kita menggunakan istilah yang tidak berdasarkan dalil Al-Qur’an & As-Sunnah ?. Taukah kamu kalo ucapan "RIP" itu adalah kebiasaan kaum Nasrani ?, jika kamu tau, maka coba hubungkan dengan hadist Nabi Kita Muhammad SAW.
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia bagian dari mereka.” [HR. Abu Daud dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu’anhuma, Al-Irwa’: 1269].

Saya bangga jika hastag yang jadi tranding topics itu
#InnaaLillahiWaInnaaIlaihiRooji’unOlga

How about you ?

Thursday 5 March 2015

Foto-Foto yang bisa bikin kamu mangap lima detik.

Seorang Jurnalis benar-benar sangat mahir dalam memainkan emosi kita, bagaimana cara kita memandang dunia dan bagaimana kita bisa tahu sesuatu yang bahkan sebelumnya tidak terpikirkan untuk dipikirkan. Jurnalis benar-benar menyediakan proyektor untuk kita dalam melihat dunia. Seperti Fotographer dibawah ini, dia mahir dalam memuaskan hasrat para penikmat dunia outdoor,  menghadirkan suatu pemandangan yang indah penuh tantangan. Berada pada waktu yang tepat dengan sudut pandang yang tepat, Fotographer ini mampu membuat anda mengatakan AMAZING,termasuk saya sendiri. Liat seperti apa foto-fotonya.

























foto foto ini saya ambil dari situs www.tackk.com

Tips Traveling

Tadi tuh aku baru saja ngobrol sama temen aku yang hoby banget travelling, temen di dunia sinyal sih. Jadi gak kenal-kenal amat. Cuman keren karena dia bisa ngebagi pengalamannya ke aku soal travelling yang bener. Kali ajah ada diantara kita yang punya planing mau traveling. Jadi seenggaknya ini bisa nambah pengetahuan. Kurang lebih beberapa poin dibawah ini yang aku sempet tangkep dari obrolan kami tadi.

Tips Pertama, Pisahin sumber keuangan.
Traveling itu kan beda sama ke mall ato tempat shooping deket rumah kamu, jadi jangan pernah satuin antara duit kamu sama kartu kredit di satu tempat ato satu dompet. Kamu bisa naro keuangan kamu di beberapa tempat. Biar nanti kalo misalkan dompet kamu ilang atau dicopet, kamu masih ada simpenan buat makan. Gak mau kan kelaparan pass lagi traveling ?

Tips Kedua, Jangan pernah naro dompet di saku belakang celana.
Nah ini paling penting. Kalo kamu biasanya naro dompet di belakang celana, saat traveling harus hindarin itu. Karena di kotanya orang kamu gak bakal tau kalo kamu tuh di incer sama pencopet. Apalagi kalo barang bawaan kamu banyak. Dengan dompet kamu di taro dibelakang saku, itu bisa ngundang copet. Jadi kamu harus nyari tempat lain slain dibelakang saku. Ya misalkan di tas samping kamu ke atau dimana.

Tips Ketiga, Scan Dokumen Penting.
Sekarang ini kan udah pada canggih banget kan. Jadi kamu gunain kecanggihan itu untuk hal-hal baik. misalkan dengan nyimpen dokumen-dokumen penting kamu. Kamu scan dokumen penting kamu dan kamu bisa save di droopbox ato google drive. biar nanti kalo ada apa-apa kan gampang sob :D.

Tips Keempat, Jangan suka make bahan mahal.
Ingat, Kamu tuh lagi travelling, bukan lagi ke pesta pernikahan. Jadi jangan make barang-barang mahal yang mencolok. Itu bisa memancing orang buat ngrampok kamu.

Tips Kelima, Hindarin makan di Resto Mahal.
Yang ini selain bikin kantong kamu jebol, juga bisa ngundang kejahatan loh. Mending kamunya makan di warteq sambil nikmatin teh hangat ato es campur skalian kamu amatin tuh kehidupan disekitar situ gimana. Lumayan juga kan bisa jadi bahan buat tulisan kamu.

Tips Keenam, Waspada saat make kartu kredit
Biasanya, di warnet-warnet lokal itu udah ada software yang mereka pasang buat ngecatet data-data kartu kredit kamu. Nah kalo udah kegituh, tau kan apa akibatnya buat kamu.

Tips Ketujuh, Kamu minimal bisa bela diri.
Nah ini tips yang dari aku pribadi yah. Kamu itu kan travelling ke kota kota gede. Pasti bakal banyak dong yang mo malakin kamu. Nah kalo kamu bisa bela diri, pasti kamu gak bakal di palakin deh.

Nah sekian dulu tips singkat untuk kamu yang mau travelling. Ini cuma sebagian kecil yang harus kamu perhatiin. Oke guys,.. *kedipin mata*

Mindset yang salah diawal kuliah.


Ini pengalaman aku selama kurang lebih dua tahun jadi mahasiswa. Aku masuk perguruan tinggi tuh tahun 2013 dan ambil jurusan Teknik Informatika. Tentu udah pada tau kan gimana seorang siswa yang biasanya diatur untuk belajar sekarang make mahkota kemandirian dalam belajar. Yah bisa dibilang saat-saat awal jadi mahasiswa tuh aku kurang paham strategi kuliah yang bener. Wajar karena memang saat masuk perguruan tinggi, aku gak ada pembekalan dari siapa-siapa untuk strategi kuliah . Ada, tapi palingan sebatas nasihat kecil-kecilan tapi itu gak sampe ngebuka pikiran aku.

Semester awal kuliah tuh aku punya mindset yang salah, aku mikir kalo gak apa-apa nilainya bad di semester awal, toh masih adaptasi. Dan akhirnya kurang lebih enam bulan ngabisin semester satu, nilai aku ancor ke batako. Aku sedih, depresi dan rasanya ke mo mati. IPS aku dibawah, jadi aku harus mengorbankan beberapa mata kuliah yang harusnya aku ambil. Apalagi pada saat itu mata kuliah yang bersyarat yang gak lulus.

Di Teknik UNG jarang sekali ada remedial untuk mata kuliah yang gak lulus, makanya aku tambah depresi, kalo ajah aku bisa balik ke masa awal-awal kuliah, aku bakal tampar diri aku yang bego punya mindset salah kegituh.

Akhirnya, dengan memasuki alam bawah tanah dan bertapa, aku mencoba mengubah mindset iblis yang menggoda aku selama enam bulan lamanya. Menatap KRS dengan penuh penghayatan karena memang KRSnya hanya terisi beberapa mata kuliah, aku berkata "Kenapa seperti ini Sigid" sambil menggelengkan kepala tiga kali bolak balik kiri kanan.

Masuk Semester dua, aku ketawa. Hahahahahahhahahahahhhahaha, uh kepanjangan tuh. Aslinya gak kegituh. Uhkhum ! Masuk semester dua, tentunya udah tau dong konsep di lapangan :D. kali ini dengan mata kuliah pas-pasan, aku try to be study hard. Beneran, sumpah, aku jarang bo'ong. Tiap malam tuh aku ngerjain tugas, baca buku sama mencoba menyusun strategi kuliah.

Aku mulai berpikir kedepan, mulai bertanya-tanya apakah bisa wisuda tepat waktu atau waktu yang tepat. Tepat waktu tuh normalnya empat tahun yah, kalo waktu yang tepat gak terdevinisi kapan, tergantung mata kuliah sama skripsinya klar brapa tahun, tapi maksimalnya tujuh tahun , 14 semester. Itu waktunya kalo kamu pake buat nanam kelapa, tujuh tahun tuh udah bisa dipetik kelapanya :D. Jadi kalo kamu sekarang masih anak SMA dan mau lanjutin kuliah, coba deh pass masuk kuliah kamu tanam kelapa, terserah dimana, trus kalo kelapanya udah siap panen dan kamunya blom wisuda, berarti itu tandanya kamu harus cepet-cepet klarin kuliah kamu :D hahahaha *pake microphone*.

Ah balik lagi ke crita tadi, jadi pass semester dua itu aku jadi sadar akan betapa pentingnya kuliah, lagian melihat betapa supportnya Mama sama Papah ama  kuliah aku, aku jadi sadar dan terkadang nasehatin diri sendiri, "Tuh Sigid liat, mama papa kamu support banget kamu kuliah, hujan pasir disangkanya angin sejuk sama Papah kamu, trus masa kamunya nyantai ke gak ada beban, mainin kuliah seenak jidat".

Dan dengan segenap perjuangan dan semangat yang lagi-lagi adalah warisan nenek moyang, aku akhirnya nyampe juga di penghujung semester dua. Tapi lagi-lagi nilainya masih dibawah dari seharusnya. Tapi gak apa-apa, seperti itulah siklus kehidupan, kadang dibawah, kadang di bawah kadang di bawah. Di bawah mulu, kapan naik ke atas :D.

Oke sejarah dimulai pada semester tiga. Dengan pengalaman yang cukup kurang lebih satu tahun kuliah, aku sudah cukup bisa berfikir layaknya sarjana muda. Belajar dengan giat dan strategi yang mampu meruntuhkan kekaisaran Romawi.

Pada pertengahan semester tiga, aku mencoba mendaftar Mapala. Mapala itu disebut-sebut sebagai tempat orang terjerumus kedalam lubang hitam perkuliahan. Yang masuk MAPALA juga dijuluki sebagai mahasiswa paling lama. Bahkan pernah ada yang nanya ke aku via BBM, "Sigid MAPALA ?" , aku jawab., "Iya, Kenapa ?", trus dianya bilang "Wah pasti lama Wisuda nih". Aku mangap-mangap gak ngerti sambil garuk-garuk kepala baca BBMnya. 

Aku jelasin dikit yah, MAPALA itu gak ada hubungannya sama Wisuda. Emang sih, banyak dari anak-anak Mapala yang kuliahnya ancor ke tembok kena Bom, tapi itu bukan salahnya Mapala. Kalo ada yang nyalahin Mapala karena rusaknya kuliah Mahasiswa, itu ke kalian nyalahin plastik yang ngebungkus roti saat rotinya expire.

Kuliah tuh masalah pribadinya mahasiswa, dan Mapala tidak ada hubungannya dengan itu. Cobalah tidak menjudge objek yang tidak seharunya. Cobalah tidak menyalahkan yang tak bersalah.

Alhamdulilah, Semester tiga aku berhasil mengumpulkan IPK yang mampu mengejar ketertinggalan. Walupun agak kurang, tapi at least sudah bisa lumayan.

Jujur, kuliah itu gak seenak makan brownis pake kopi susu. Kuliah lebih dari sekedar rasa. Kalo di SMA akan diatur belajarnya, dikuliah gak bakal ada yang ngatur. Kamu mau masuk atau gak, paling dosen bilangnya,"Whatever" dengan muka santai tanpa beban. Jadi kuncinya adalah semester satu yang menjadi pondasi awal, itu agar kegiatan perkuliahanmu akan berdiri kokoh. Kenali mata kuliahmu seperti kamu mengenali pacarmu. Kenali apa saja yang bersayarat sama gak. Dan sebisa mungkin untuk menuntaskan mata kuliah bersayarat.

Kebanyakan mahasiswa tidak kenal dengan mata kuliah yang dia ambil. Yang dia tahu adalah ini mata kuliah. Soal ini bersyarat atau tidak, dia tidak pernah tahu. Makanya saat gak lulus, akan ada mata kuliah disemester berikutnya yang bakal ke Lock. Apalagi pada kampus yang sudah serba Online kayak UNG. Kalo biasanya pada pengambilan mata kuliah kita harus menghadap dosen PA untuk membantu mengambil kebijakan dalam pengambilan mata kuliah, dengan system online praktis dan otomatis, PA kini tinggal menyetujui dari layar komputernya dan mahasiswa seenaknya klik mata kuliah yang dia sukai tanpa tahu konsekuensinya.

Jadi belilah buku panduan perkuliahan atau coba setiap mau kontrak mata kuliah menghadap dosen PA. Diskusikan dulu. Jangan mentang-mentang sudah online, pass libur kuliah langsung mudik, ngontraknya di rumah. Balik pass mau udah kuliah. Salah ngontrak, yah salah siapa ?.

Apalagi buat yang nantinya akan ambil beasiswa bidik Misi. Harus selalu memenuhi standar nilainya. Dibeberapa Fakultas emang agak tinggi dan memang setiap Fakultas standar nilainya beda-beda. So, kuliahmu adalah tanggung jawabmu. Belajarlah cara packing SKS yang benar. Gak cuman mau berpergian harus tau menajemen packing, saat kuliah juga harus tahu.

Jadi sekali lagi anak SMA yang rencananya mau kuliah, Kuliah gak seenak main COC. Apalagi kalo kuliahnya di TEKNIK UNG. Mungkin kamu akan pacaran sama mata kuliah. Kalo gak mau susah ya, silahkan ikutan sama mereka yang jumlah SKSnya berbanding lurus dengan jumlah semesternya.

Oh iyah satu lagi, yang dari kampung dan kuliahnya di kota, biasa akan ada dua jenis. Yang tetap norak dan fokus kuliah, dan ada yang akan jadi gaul banget ampe kuliahnya brantakan. Ingat, kamu ke kota ngapain?, tujuanmu apa?. Kalo bisa jawab itu, maka lakukanlah. Boleh bergaul, asal tetap pada medan magnetmu. Jangan mau ditarik ke medan magnet yang negatif.

Itu ajah kali yah :D. Uhm Saat ini aku udah semester empat. Aku udah rencanain semua yang bakal aku kontrak selanjutnya apa. Jadi di kamari aku itu ada daftar kurikulum untuk Prodi aku. Jadi aku coba kasih standar kalo setiap semester itu aku ngontrak 20 SKS, dan ternyata sampai semester delapan nanti aku tetap masih ada mata kuliah . Itu artinya aku gak bakal genap delapan tahun pake toga. Bisa saja lima tahun. Tapi itu baru standar sih. Bisa sajah kan semester lima nanti aku ngontrak 50 SKS, hahaha :D.

Sunday 1 March 2015

Morning is Good time to start a life.

Terbangun di jidat hari yang masih terlalu pagi. Tak ada satupun aktivitas yang terlihat disini. Hanya terdengar dari kejauhan panggilan Tuhan yang orang bumi menyebutnya Adzan.Banyak harapan yang masih tertidur bersama mereka pengharap. Harapan yang entah bisa terwujud atau tidak tergantung usaha yang coba mereka ciptakan. Aku duduk dengan posisi manis, mengepalkan kedua tangan sambil menutup mata. mencoba merasakan gesekan angin pagi yang mencoba menciptakan kehangatan di lapisan kulit kulit tipisku.

Perlahan aku mencoba membuka kedua mata, menatap wajah langit yang semakin cerah oleh sinar sang surya. Cahaya yang coba membedaki langit dengan warna  hangatnya.Langit memang indah dilihat dari kacamata yang berlensa atmosfer. dan pagi hari adalah saat yang tepat untuk menikmatinya, siang hari untuk melewatinya dan sore hari untuk melepasnya.

Ibarat sebuah buku, pagi hari adalah lembaran pertamanya. Lembaran pertama yang dibaca. Maka harusnya lembaran ini menjadi pemberi kesan awal yang baik untuk si pembaca agar mau melanjutkan kelembaran selanjutnya. Sebuah pagi yang dimulai dengan tangis kepedihan bagaikan lembar kertas yang diawali dengan coretan. Tak akan ada yang mau membaca bahkan menghabiskan 5 detik untuk menatapnya. Lagian, apa yang bisa dibaca dari sebuah coretan ? coretan yang terdiri dari garis vertikal dan horizontal acak.

Sebuah pagi yang diawali dengan basuhan air wudhu dengan rukuk dan sujud dan joging setelahnya adalah pagi yang berkualitas. Dan pagi yang dihabiskan didalam selimut dengan headset dan lagu melow adalah pagi yang buruk. Dan pagi yang buruk memaksa hari untuk jadi buruk dan badmood.